Home

Friday, November 29, 2013

Membuat besaran Availibility - IT Services


Besaran availabilty dapat mengacu pada penetapan tingkat “business critically” yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh user/perusahaan. Business critically akan membedakan tingkat prioritas layanan sesuai dengan tingkat urgency:
·         Low
·         Medium
·         High
Semakin tinggi tingkat business critically-nya maka akan semakin tinggi pula tingkat prioritas layanan yang harus diberikan oleh provider IT. Kita bisa memberikan besaran itu baik dari sisi layanan, infrastruktur maupun aplikasi yang digunakan dalam suatu perusahaan
Berikut contoh besaran availability berdasarkan layanan yang dilakukan oleh provider IT ke suatu perusahaan telekomunikasi:

No
Scope of Services
Business Critically
1-Low
2-Medium
3-High
1
End User Services (Helpdesk, Desk side support)
1
2
Data Center and Infrastructure Management
3
3
Disaster Recovery
2
4
Infrastructure and Application Support/ Availability
3
5
Application Operations
3
6
Application Development
2
7
New Projects/Transformation
1
8
Network  (LAN/WAN), Security
2
9
Voice Network
1


Berikut contoh besaran availability berdasarkan infrastruktur-nya:

No.
System
Business Critically:
1-Low
2-Medium
3-High
1
Databases
3
2
Operating Systems
3
3
Virtual Machines
2
4
Servers
3
5
Storage Area Network
2
6
Data Network & Security
3
7
Datacenter
2
8
Backup
1


Berikut contoh besaran availability berdasarkan aplikasi-nya:

No.
Systems/Applications
Business Critically:
1-Low
2-Medium
3-High
1
Enterprise Support Systems
3
2
IT (Operations Support Systems)
2
3
Business Support Systems (BSS)
3
4
Service Provision Network (SPN)
3

Kombinasi kriteria di atas (layanan, infra dan aplikasi) bisa dijadikan sebagai “base-line” untuk penetapan besar availability yang lebih detail, misal dengan memetakan satu per-satu system/aplikasi yang ada dan menetapkan bobot critically-nya.

No comments:

Post a Comment